Gengsi dan Ambisi

Gengsi dan Ambisi

\"\"AC Milan v Juventus MILAN - Coppa Italia bukanlah prioritas utama AC Milan. Apalagi, ketika mereka harus bertarung dalam perburuan scudetto di Serie A Liga Italia dan masih melaju di Liga Champions. Namun, kali ini, tampaknya bisa menjadi perkecualian. Demi gengsi, mereka tidak mentolerir kekalahan saat bertarung kontra rivalnya Juventus. Mereka juga berambisi mengakhiri rekor tak terkalahkan Juve musim ini pada first leg semifinal Coppa Italia dini hari nanti (tayangan langsung Telkomvision Arena pukul 02.45 WIB). Milan tentu ingin menjadi klub pertama yang memecahkan rekor Juve yang belum kalah di pentas domestik. Musim ini, Juve memang hanya main di ajang domestik. Kekalahan diyakini bisa mempengaruhi mental tanding para pemain Juve. Pelatih Milan Massimiliano Allegri juga menolak menjadikan krisis pemain sebagai alasan. “Kami tidak punya banyak pemain yang siap tampil. Saya hanya punya lima pemain tengah yang fit, empat bermain dan satu di bench,” kata Allegri, seperti dikutip Inside Football. Di lini tengah, Milan kehilangan Gennaro Gattuso, Mathieu Flamini, Kevin-Prince Boateng, Alberto Aquilani, dan Alexander Merkel. “Tidak ada alasan bagi kami untuk hanya duduk diam dan komplain soal banyak pemain cedera,” jelas Allegri. Padahal, selain para pemain tengah itu, Milan juga tidak bisa memakai tenaga Alessandro Nesta, Antonio Cassano, dan Alexandre Pato. Ini menjadi handicap utama buat Milan menjamu Juve yang hanya kehilangan gelandang serang Simone Pepe. Biasanya, Allegri akan melakukan rotasi pemain saat bertarung pada Coppa Italia, tetapi kali ini dia tidak bisa. Dia hanya memainkan skuad yang tersisa. Padahal, meski Milan tak punya ambisi besar, secara pribadi Allegri yang berambisi di Coppa Italia. Sebagai pelatih yang masih minim gelar, Allegri berambisi menambah koleksinya. Sejauh ini dia baru mengemas satu scudetto dan satu Piala Super Italia. Wajar, sebelum melatih Milan dia hanya membesut tim kecil Cagliari dan klub kasta bawah seperti Sassualo, Grosseto, dan SPAL. Hanya, secara tradisi, Milan punya rekor yang buruk di Coppa Italia. Sejak menjuarai Coppa Italia kali terakhir pada 2002-2003, mereka tidak pernah lagi mencapai partai puncak. Paling mentok tersingkir pada semifinal. Sama halnya Milan, sebelumnya Juve tidak menjadikan Coppa Italia sebagai prioritas. Tetapi, sejak terpuruk akibat skandal calciopoli pada 2006 lalu, mereka ingin bangkit dan berambisi merebut juara di pentas manapun mereka bertanding. Juve bersama Roma memang tim paling sukses di Coppa Italia dengan sembilan gelar, tetapi sudah lama Juve merasakannya. Kali terakhir pada 1994-1995 lalu. “Kami tak boleh melewatkan kesempatan baik pada musim ini,” kata Alessandro Dep Piero, kapten Juve. Memang tak akan mudah bagi Juve menang di San Siro. Tetapi, bagi Nyonya Tua -julukan Juve- menahan imbang dengan gol bisa menjadi bekal bagus sebelum second leg semifinal Coppa Italia pada 21 Maret nanti di Juventus Stadium. (ham)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: